Akhlak Tasawuf
Persamaan dan Perbedaan Akhlak, Etika, Moral, dan
Susila
Kelompok 4 (empat)
Anggota :
1.
Eka
Wulandari L.M (083131001)
2.
Nouval
Hidayatullah (083131010)
3.
Nur Halim
(083131028)
4.
Jamaludin
Mahmud Muksin (083131027)
5.
Moh.
Muhtarom A. (083131014)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
STAIN JEMBER
2013
I.
Pendahuluan
1.
Latar
Belakang
Setiap muslimin dan muslimah baik
pada saat sekolah,kampus, atau masyarakat sangat dianjurkan untuk menjaga
akhlak baik atau akhlakul mahmudah,akhlak pun sering dikaitkan dengan etika
moral serta susila. Oleh sebab itulah makalah ini ada dengan tujuan mampu membahas
lengkap akhlak etika moral dan susila dari segi persamaan dan perbedaan,sehingga lebih mudah dipahami bagaimana cara
kerjanya didalam lingkungan masyarakat
Diharapkan dengan adanya makalah ini mampu
mengembangkan pokok pembahasan menjadi lebih mudah di pahami dan mampu menjadi
tolak ukur dalam membedakan atau menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat.
2.
Pokok
Permasalahan
a.
Apa
itu akhlak,etika,moral dan susila
b.
Apa
persamaan akhlak,etika,moral,dan susila
c.
Apa
perbedaan akhlak,etika,moral,dan susila
3.
Tujuan
Makalah
a.
Membantu
mendefinisikan pokok permasalahan
b.
Membantu
memahami pokok permasalahan
II.
Pembahasan
A.
Pengertian
Akhlak,Etika,Moral,dan Susila
1.
Akhlak
Akhlak berasal
dari kata khuluq yang merupakan jamak dari akhlaq. Menurut bahasa,Akhlaq adalah
perangai,tabiat,agama. Ibn Al-Jauzi mengatakan bahwa al-khuluq adalah etika
yang dipilih seseorang. Dinamakan khuluq karena etika bagaikan khalqah
(karakter) pada dirinya. Adapun etika yang sudah menjadi tabiat bawaan sejak
lahir disebut Al-Khaym
Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia kata Akhlak diartikan perangai,watak,dan tabiat.
Berkaitan
dengan khuluq yang berarti agama,Al-Fairuzzabadi berkata “ketahuilah,agama pada
dasarnya adalah akhlak. Barang siapa memiliki akhlak mulia,kualitas agamanya
pun mulia. agama diletakkan diatas empat landasan akhlak utama yaitu
kesabaran,memelihara diri,keberanian,dan keadilan
Akhlaq timbul
sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan
makhluq dan makhluq dengan makhluq perkataan ini tercantum pada Al-Qur’an.
( القلم : ) وانك لعلى خلق
عظيم
Artinya :
“dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang
luhur.”
(Q.S
Al-Qalam[68]:4)
Demikian juga
dengan hadis Nabi Muhammad SAW
( رواه اْحمد ) بعثت لاْتمم مكارم الاْخلاق
Artinya :
“aku diutus
untuk menyempurnakan perangai(budi pekerti) yang mulia.”
Adapun
pengertian akhlaq menurut para ulama antara lain :
a.
Ibnu
Maskawaih(941-1030 M)
حال للنفس داعية
لها الى افعالها من غير فكر ولاروية.وهذه الحال تنقسم الى قسمين : منها ما يكون
طبيعيا من اصل المزاج.... ومنها مايكون مستفادا
باالعادة والتدريب, وربما كان مبدؤه الفكر , ثم يستمر عليه اْولا فاْولا حتى يصير ملكة
وخلقا.
Artinya
:
“keadaan jiwa
seseorang yang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui
pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Keadaan ini terbagi dua, ada yang berasal
dari tabiat aslinya … adapula yang diperoleh dari kebiasaan berulang-ulang.
Boleh jadi,pada mulanya tindakan itu melalui pikiran dan pertimbangan,kemudian
dilakukan terus menerus,maka jadilah suatu bakat dan akhlak.”
b.
Imam
Al-Ghazali (1055-1111 M)
هيئة راسخة في النفس تصدر عنها الاْفعال بيسر وسهولة من غير
حاجة الى فكر وروية.
Artinya :
“akhlak adalah daya kekuatan (sifat) yang tertanam dalam jiwa yang
mendorong perbuatan-perbuatan yang spontan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran.”
c.
Muhyiddin
Ibnu Arabi (1165-1240 M)
حال للنفس به يفعل الانسان افعاله بلاروية ولااختيار,
والخلق قد يكون فى بعض الناس غريزة وطبعا, وفى بعض الناس لايكون الاباالرياضة
والاجتهاد.
Artinya :
“keadaan jiwa
seseorang yang mendorong manusia untuk berbuat tanpa melalui pertimbangan dan
pilihan terlebih dahulu. Keadaan tersebut pada seseorang boleh jadi merupakan tabiat
atau bawaan dan boleh jadi juga merupakan kebiasaan melalui latihan dan
perjuangan.”
d.
Syekh
Makarim Asy-Syirazi
الاْخلاق
مجموعات الكمالات المعنوية والسجايا الباطنية للانسان.
Artinya :
“akhlak adalah
sekumpulan keutamaan maknawi dan tabiat batini manusia.”
e.
Al-Faidh
Al-Kasyani(w. 1091 H)
الخلق هو عبارة عن هيئة قائمة فى النفس تصدر منها الاْفعال بسهولة من
دون الحاجة الى تدبر و تفكر.
Artinya :
“akhlak adalah
ungkapan untuk menunjukkan kondisi yag mandiri dalam jiwa yang darinya muncul
perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa digahului perenungan dan pemikiran.”
Dari semua
pengertian diatas member gambaran bahwa tingkah laku merupakan bentuk
kepribadian seseorang tanpa dibuat-buat atau tanpa dorongan dari luar.
Jika baik
menurut agama dan pandangan akal tindakan spontan ini disebut akhlak baik (akhlakul
karimah/akhlakul mahmudah)sebaliknya jika akhlak tersebut buruk tindakan
spotan ini disebut akhlak tercela (akhlakul madzmudah).
2.
Etika
Selain akhlak,
istilah etikajuga lazim dpergunakan. Perkataan ini berasal dari bahasa Yunani ethos
yang berarti adat kebiasaan. Ia membicarakan kebiasaan(perbuatan) tetapi bukan
menuruti tata-adat, melainkan tata-adab, yaitu berdasarkan intisari atau sifat
dasar manusia baik atau buruk.
Etika sebagai
cabng ilmu pengetahuan,tidak berdiri sendiri. Ia berhubungan dengan seluruh
ilmu pengetahuan tentang manusia.
Para ahli
memberikan pengertian berbeda-beda tentang etika antara lain :
a.
Etika
adalah ilmu tentang tingkah laku manusia prinsip-prinsip yang disistemasikan
tentang tingkah moral yang benar (Webster’s wict)
b.
Bagian
filsafat yang
memperkembangkan teori tentang tindakan: hujah-hujahnya dan tujuan
diarah,diarahkan pada makna tindakan (Ensiklopedia
Winkler Prins)
c.
Ilmu tentang filsafat moral,tindakan mengenai fakta , tetapi tentang
nilai-nilai, tidak mengenai sifat tindakan manusia, tetapi tentang idenya. Oleh
karena itu, bukan ilmu yang positif tapi ilmu yang formatif (New
American Dict)
d.
Ilmu tentang moral atau prinsip kaidah-kaidah moral tentang tindakan dan
kelakuan (A.S Hornby Dict)
e.
Menurut Ahmad Amin : “Etika adalah
ilmu pengetahuan yang menjelaskan arti baik danburuk,menerangkan apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dicapaioleh
manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang
seharusnya diperbuat mnusia.”
f.
Menurut Soergawa Poerakawatja :”Etika adalah filsafat nilai pengetahuan
tentang nilai-nilai,ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan didalam
hidup manusia yang semuanya,terutama mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang
merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya bentuk perbuatan.”
Berdasarkan uraian diatas,pengertian etika menurut
filsafat adalah ilmuyang menyelidiki perbuatan baikdan perbuatan buruk
memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh dapat diketahui oleh akal pikiran.
3.
Moral
Selain dikenal dengan istilah etika,dikenal juga dengan moral. Perkataan moral berasal mores, kata jama’ dari mos
berarti adat kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai susila.
Moral artinya sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan
manusia,yang baik dan wajar sesuai dengan ukuran tindakan yang oleh umum
diterima,meliputi kesatuan sosial atau lingkungan tertentu.
Poerwadarminta dalam Kamus Umum
Bahasa Indonesia merumuskan moral
dengan ajaran tentang baik dan buruknya perbuatan dan kelakuan
(akhlak,kewajiban,dsb). Sementara itu Bergen dan Cornalia Evans menyebutkan
bahwa moral merupakan sebuah kata sifat yang artinya berkenaan dengan perbuatan
baik atau perbedaan antar baik dan buruk.
Menurut E. Sumaryono,moalitas adalah kualitas yang terkandung dalam
perbuatan manusia yang dengannya kita dapat menilai perbuatan itu. Moralitas
dapat bersifat objektif dan subjektif. Moralitas objektif adalah moralitas yang
diterapkan pada perbuatan sebagai perbuatan,terlepas dari modifikasi kehendak
pelakunya. Adapun moralitas subjektif adalah moralitas yang memandang suatu
perbuatan ditinjau dari dari kondisi pengetahuan dan pusat perhatian
pelakunya,latar belakang,stabilitas emosional,serta perilaku personal lainnya
4.
Susila
Di dalam bahasa Indonesia untuk membahas buruk-baik tingkah
laku manusia juga sering digunakan istilah kesusilaan.
Kesusilaan berasal dari kata susila yang mendapat awalan ke -dan akhiran -an. Susila berasal dari bahasa sansekerta, yaitu “su” dan “sila”.Su berarti baik, bagus dan sila berarti dasar, prinsip, peraturan hidup atau norma.
Pada dasarnya kesusilaan lebih mengacu kepada upaya membimbing, mengarahkan, memandu, membiasakan dan memasyarakatkan hidup yang sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat juga menggambarkan orang yang selalu menerapkan nilai-nilai yang dipandang baik. Ini sama halnya dengan moral.
Norma ini didasarkan pada hati nurani atau akhlak manusia. Kesusilaan adalah norma yang hidup dalam masyarakat yang dianggap sebagai peraturan dan dijadikan pedoman dalam bertingkah laku. Norma kesusilaan dipatuhi oleh seseorang agar terbentuk akhlak pribadi yang mulia. Pelanggaran atas norma moral ada sanksinya yang bersumber dari dalam diri pribadi. Jika ia melanggar, ia merasa menyesal dan merasa bersalah.
Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia
Kesusilaan berasal dari kata susila yang mendapat awalan ke -dan akhiran -an. Susila berasal dari bahasa sansekerta, yaitu “su” dan “sila”.Su berarti baik, bagus dan sila berarti dasar, prinsip, peraturan hidup atau norma.
Pada dasarnya kesusilaan lebih mengacu kepada upaya membimbing, mengarahkan, memandu, membiasakan dan memasyarakatkan hidup yang sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat juga menggambarkan orang yang selalu menerapkan nilai-nilai yang dipandang baik. Ini sama halnya dengan moral.
Norma ini didasarkan pada hati nurani atau akhlak manusia. Kesusilaan adalah norma yang hidup dalam masyarakat yang dianggap sebagai peraturan dan dijadikan pedoman dalam bertingkah laku. Norma kesusilaan dipatuhi oleh seseorang agar terbentuk akhlak pribadi yang mulia. Pelanggaran atas norma moral ada sanksinya yang bersumber dari dalam diri pribadi. Jika ia melanggar, ia merasa menyesal dan merasa bersalah.
Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia
B.
Persamaan
Akhlak,Etika,Moral,dan Susila
Ada beberapa persamaan antara akhlak,etika,moral dan susila yakni :
1.
Pertama, akhlak etika moral dan susila mengacu pada ajaran atau gambaran
tentang perbuatan,tingkah laku,sifat dan peragai yang baik.
2.
Kedua,akhlak etika moral dan susila merupakan prinsip atau aturan hidup
manusia untuk mengukur martabat dan harkat kemanusiaannya. Semakin tinggi
kualitas akhlak etika moral dan susila seseorang maka semakin tinggi pula
kualitas kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas akhlak etika moral
dan susila seseorang maka semakin rendah kualitas kemanusiaannya.
3.
Ketiga,akhlak etika moral dan susila seseorang tidak semata-mata merupakan
faktor keturunan yang bersifat tetap,statis,d an konstan, tetapi merupakan
potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan dan aktualisasi
potensi positif tersebut diperlukan pendidikan,pembiasaan,dan keteladanan,serta
dukungan lingkungan,mulai lingkungan keluarga,sekolah,dan masyarakat secara
terus menerus dengan tingkat konsistensi yang tinggi
C.
Perbedaan
Akhlak,Etika,Moral,dan Susila
Akhlak merupakan istilah yang bersumber dari
Al-Qur’an dan AS-Sunnah.Nilai-nilai yang menentukan baik dan buruk,layak atau
tidak layak suatu perbuatan,kelakuan,sifat,danperangai dalam akhlak bersifar
universal dan bersumber dari ajaran Allah SWT.Sementara
itu ,etika merupakan filsafat nilai,pengetahuan tentang nilai-nilai,dan kesusilaan
tentang baik dan buruk.Jadi,etika bersumber dari pemikiran yang mendalam dan
renungan filosofis,yang pada intinya bersumber dari akal sehat dan hati
nurani.etika bersifat temporer,sangat bergantung pada aliran filosofis yang
menjadi pilihan orang-orang yang menganutnya. Susila dan moral merupakan sebuah norma yang hidup
sesuai dengan kehidupan masyarakat yang hidup didalamnya.
III.
Penutup
A. Kesimpulan
Akhlak,etika,moral,dan susila sama-sama
merupakan instrumen yang ada untuk memberikan gambaran perangai atau tabiat
baik yang diinginkan setiap manusia,untuk mengukur kualitas kemanusiaan yang
dimiliki oleh seseorang,dan untuk pengembangan dan aktualisasi potensi positif
yang ada
Yang membedakannya hanya hal-hal yang
melandasinya seperti akhlak yang dilandasi oleh al-Qur’an dan As-sunnah, dan
sifatnya mutlak,etika yang melandasinya ialah pemikiran serta renungan yang
mendalam dan filosofis dan bersifat temporer karena bergantung pada aliran
filosofis,dan begitu pula susila dan moral yang yang hidup sesuai norma yang
berada pada masyarakat tersebut.
Baik perbedaan atau persamaan yang ada
sama-sama merupakan sebagai tolak ukur bagaimana manusia atau seseorang berbuat
di dalam lingkungan masyarakat tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar