MAKALAH
MAKNA DAN RUANG LINGKUP AKHLAK ISLAMI
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlaq Tasawuf
Yang dibimbing oleh Dosen Bapak Nuruddin
Oleh : Kelompok 7
·
Isnaeni
(083 131 009 )
·
Kris
Winarso (083 131 038)
·
Nurun
Na’em (083 131 015)
·
Mochamad ardiansyah ( 083 131 003 )
KELAS H1
SYARI’AH (AL-AHWAL AS-SYAKHSIYAH)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
PE NDAHULUAN
·
LATAR BELAKANG
”Innama Bu”istu Lii Utammima
Makarimal Akhlak ‘’
Sesungguhnya Aku(nabi Muhammad) di utus
ke dunia ialah untuk menyempurnakan akhlak.
Dari hadist inilah,kita dapat mengetahui bahwa
akhlak adalah sesuatu yang istimewa,urgen dan mendasar bagi umat manusia
khususnya umat islam.Sampai sampai ALLAH SWT mengutus mahluk mulia dan terpuji
(Nabi Muhammad) untuk menyempurnakan akhlakdi muka bumi ini.Agar orang islam
biasa dapat mencapai tujuan hidup yang sesungguhnya,yakni kebagiaan yang hakiki
mengarah pada kebebasan.
Perhatian
terhadap urgensi akhlak islami, kini muncul kembali, yaitu di zaman modern ini
dan dengan adanya globalisasi,dimana manusia di hadapkanpada masalah moral dan
akhlak yang cukup serius yang kalau dibiarkan akan menghancurkan masa depan
bangsa yang bersangkutan.Praktek hidup yang menyimpan dan menyalah gunakan
kesempatan dengan mengambil bentuk perbuatan sadis dan merugikan orang kian
tumbuh di wilayah yang tidak
berakhlak,korupsi,kolusi,penodongan,perampokan,pembunuhan,pemerkosaan dan
perampasan hak asasi manusia pada umumnya terlalu banyak yang dapat di lihat
dan disaksikan.
Demikian
pula pola hidup materialism dan hedonisme yang kini kian digemari dan pada saat
mereka tidak lagi mampu menghadapi persoalan hidupnya mereka mampu menghadapi
persoalan hidupnya mereka cenderung mengambil jalan pintas seperti bunuh diri,
semua masalah ini akarnya adalah karna jiwa manusia yang terpecah belah (split
personality) mereka perlu di integrasi kembali melalui ajaran dari yang maha
benar yang penjabarannya dalam akhlak islami.
·
RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan pokok pembuatan
masalah yang di bicarakan “ MAKANA DAN RUANG LINGKUP ISLAMI “ maka rumusan
masalah ini difokuskan pada :
a. Apa
yang dimaksud dengan Akhlak Islami itu?
b. Apa
saja yang termasuk ke dalam Ruang Lingkup Islami?
·
TUJUAN PENULISAN
Tujuan dan pembuatan Makalah ini
adalah bagaimana kita dapat mengerti tentang Akl;ak Islami dan Ruang
Lingkupnya. Jadi, Tujuan penulisan Makalah ini kurang lebih sebagai berikut:
1. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Akhlak Tasawuf
2. Dengan
mempelajari dan memahami bahan makalah ini,tentang pembahasan makna agar dapat
dimengerti,terlebih agar bisa mengamalkannya da dalam kehidupan sehari hari
sehingga kita bisa menjadi manusia yang bisa berhubungan dengan akhlak yang
islami.
PEMBAHASAN
Ø
Pengertian Akhlak Islami
Secara sederhana Akhlak Islami dapat diartikan sebagai
Akhlak yang berdasarkan ajaran Islam atau Akhlak yang bersifat Islami.
Kata Islam yang
berada dibelakang kata Akhlak dalam
hal menempati posisi sebagai sifat.
Dengan
demikian Ahklak Islami adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah, disengaja,
mendarah daging dan sebenarnya yang di dasarkan pada ajaran islam.
Ø
Ruang Lingkup Akhlak
Islami
Ruang
lingkup Akhlak Islami sama dengan ruang lingkup ajaran Islam itu sendiri,
khususnya yang berkaitan dengan pola hubungan. Akhlaik diniah (agama/islami)
mencakup berbagai aspek, dimulai dari Akhlak terhadap ALLAH, hingga kepada
sesama makhluk (manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda yang tak
bernyawa). Berbagai bentuk dan ruang lingkup Akhlak Islami yang demikian itu
dapat dipaparkan sebagai berikut:
- Akhlaq Terhadap Allah Swt
Akhlak kepada Allah dapat diartikan
sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai
makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik.Sikap atau perbuatan itu memiliki
ciri-ciri perbuatan akhlak sebagaimana stelah
disebut diatas. Sekurang-kurangnya ada empat alasan mengapa manusia perlu
beakhlak kepada Allah:
Pertama, karena
Allah-lah yang mencipatakan manusia. Dia yang menciptakan manusia dari air yang
ditumpahkan keluar dari tulang punggung dan tulang rusuk
Sebagai mana di firmankan oleh Allah dalam surat
At-Thariq ayat 5-7,sebagai berikut :
Yang Artinya :
5) "Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?, (6).
Dia tercipta dari air yang terpancar, (7). yang terpancar dari tulang sulbi dan
tulang dada. (At-Tariq:5-7)
Kedua, karena
Allah-lah yang telah memberikan perlengkapan panca indera, berupa pendengaran,
penglihatan, akal pikiran dan hati sanubari, disamping anggota badan yang kokoh
dan sempurna kepada manusia. Firman Allah dalam surat, An-Nahl ayat, 78.
Yang Artinya: "Dan
Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu
bersyukur. ( Q.S An-Nahal : 78)
Ketiga, karena Allah-lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara, binatang ternak dan lainnya. Firman Allah dalam surat Al-Jatsiyah ayat 12-13.
Yang Artinya (12) "Allah-lah
yang menundukkan lautan untuk kamu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya
dengan seizin-Nya, supaya kamu dapat mencari sebagian dari karunia-Nya dan
mudah-mudahan kamu bersyukur. (13), "Dan Dia menundukkan untuk kamu apa
yang ada di langit dan apa yang ada dibumi semuanya, (sebagai rahmat) dari pada
Nya.Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah)
bagi kamu yang berpikir. (Q.S Al-Jatsiyah :12-13 ).
Keempat, Allah-lah yang
telah memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan, daratan dan lautan.
Firman Allah dalam surat Al-Israa' ayat, 70’
Yang Artinya: "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak cucu Adam, Kami
angkut mereka dari daratan dan lautan, Kami beri mereka dari rizki yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Q.S Al-Israa : 70).
Sementara
itu menurut pendapat Quraish Shihab bahwa titik tolak akhlak kepada Allah
adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dia memiliki
sifat-sifat terpuji demikian agung sifat itu, jangankan manusia, malaikat pun
tidak akan mampu menjangkaunya.
Menurut Kahar Masyhur dalam bukunya yang berjudul "Membina Moral dan Akhlak" bahwa akhlak terhadap Allah, itu antara lain :
a. Cinta dan ikhlas kepada Allah SWT.
b. Berbaik sangka kepada Allah SWT.
c. Rela terhadap kadar dan qada (takdir baik dan buruk) dari Allah SWT.
d. Bersyukur atas nikmat Allah SWT.
e. Bertawakal/ berserah diri kepada Allah SWT.
f. Senantiasa mengingat Allah SWT.
g. Memikirkan keindahan ciptaan Allah SWT.
h. Melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah SWT.
Dari uraian-uraian diatas dapat dipahami bahwa akhlak terhadap Allah SWT, manusia seharusnya selalu mengabdikan diri hanya kepada-Nya semata dengan penuh keikhlasan dan bersyukur kepada-Nya, sehingga ibadah yang dilakukanditujukan untuk memperoleh keridhaan-Nya.
Dalam melaksanakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah, terutama melaksanakan ibadah-ibadah pokok, seperti shalat, zakat, puasa, haji, haruslah menjaga kebersihan badan dan pakaian, lahir dan batin dengan penuh keikhlasan. Tentu yang tersebut bersumber kepada al-Qur'an yang harus dipelajari dan dipelihara kemurnianya dan pelestarianya oleh umat Islam.
2.
Akhlaq Terhadap Manusia
Banyak sekali rincian yang dikemukakan Al-Qur'an berkaitan dengan perlakuan sesama manusia. Petunjuk dalam hal ini bukan hanya dalam bentuk larangan melakukan hal-hal negative seperti membunuh, menyakiti badan, atau mengambil harta tanpa alasan yang benar, tetapi juga sampai kepada menyakiti hati dengan cara menceritakan aib sesorang dibelakangnya, tidak perduli aib itu benar atau salah.
Dalam hal
ini Allah berfiman dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 263 yakni:
Yang Artinya: "Perkataan yang baik dan pemberian ma'af, lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan penerimanya), Allah Maha Kaya Lagi Maha Penyantun.(Al-Baqarah :263)
Yang Artinya: "Perkataan yang baik dan pemberian ma'af, lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan penerimanya), Allah Maha Kaya Lagi Maha Penyantun.(Al-Baqarah :263)
Di sisi lain Al-Qur'an menekankan bahwa setiap orang
hendaknya didudukan secara wajar. Tidak masuk kerumah orang lain tanpa izin,
jika bertemu saling mengucapkan salam, dan ucapan yang dikeluarkan adalah
ucapan yang baik, firman allah surat An-Nur ayat 24 :
Yang Artinya: "Pada
hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap
apa yang dahulu mereka kerjaka.( An-Nur ayat 24 )
3.
Akhlak Terhadap Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan di sini
adalah segala sesuatu yang disekitar manusia, baik binatang,tumbuh-tumbuhan,
maupun benda-benda tak bernyawa.
Pada dasarnya Akhlak yang diajarkan Al-Qur’an
terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebaga manusia khalifah.
Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan
manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemelihara’an,
serta bimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptanya.
Dalam pandangan islam, seseorang tidak
dibenarkan mengambil buah sebelum matang, atau memetik bunga sebelum mekar,
karena hal ini berarti tidak memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai
tujuan pencipta’annya.
Ini berarti
manusia dituntut untuk mampu menghormati proses yang sedang berjalan, dan
terhadap semua proses yang sedang terjadi. Yang demikian mengantarkan manusia
bertanggung jawab, sehingga ia tidak melakukan perusakan, bahkan dengan kata
lain, setiap perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada
diri manusia sendiri.
Binatang,tumbuh-tumbuhan dan benda-benda
tak bernyawa semuanya diciptakan oleh ALLAH SWT, dan menjadi milik-NYA,
Keyakinan ini mengantarkan seorang muslim untuk menyadari bahwa semuanya adalah
“umat” Tuhan yang harus diperlakukan
secara wajar dan baik.
Jangankan dalam masa damai, dalam saat pepernagan pun
terdapat petunjuknAl-Qur’an yang melarang melakukan penganiayaaan. Jangankan
terhadap manusia dan binatang, bahkan mencabut atau menebang pepohonan pun
terlarang, kecuali kalau terpaksa, tetapi itupun harus seizin ALLAH (harus sejalan
dengan tujuan-tujuan penciptaan dan demi kemaslahatan/kepentingan/kebutuhan terbesar)
ALLAH Berfirman yang artinya:
“Apa saja yang
kamu tebang dari pohon (kurma) atau kamu biarkan tumbuh, berdiri diatas
pokoknya, maka itu semua adalah atas izin Allah dan agar ia membalas
orang-orang fasik. (QS.Al-Hasyr, 59:5)
Alam dengan segala isinya telah ditundukkan
Tuhan kepada manusia, sehingga dengan mudah manusia dapat memanfaatkannya. Jika
demikian, manusia tidak mencari kemenangan, tetapi keselarasan dengan alam.
Keduanya tunduk kepada Allah, sehingga mereka harus dapat bersahabat.
Selain itu Akhlak Islam juga memperhatikan
kelestarian dan keselamatan binatang. Nabi Muhammad SAW .Bersabda:
Yang artinya “Bertaqwalah kepada
ALLAH dalam perlakuanmu terhadap binatang, kendarai lah dan beri makanlah
dengan baik”.
Uraian tersebut
diatas memperlihatkan bahwa akhlak islami sangat kompprenshif, menyeluruh dan
mencakup berbagai makhluk yang di ciptakan Tuhan. Hal yang demikian dilakukan
karena secara fungsional seluruh makhluk tersebut satunsama lain saling
membutuhkan. Punah dan rusaknya salah-satu bagian dari makhluk Tuhan itu
berdampak negatif bagi makhluk lainnya.
PENUTUP
Secara sederhana
akhlak islami dapat diartikan sebagai akhlak yang berdasarkan ajaran islam atau
akhlak yang bersifat islami.Dengan demikian akhlak islami adalah perbuatan yang
dilakukan dengan mudah,disengaja,mendarah daging dan sebenarnya yang didasarkan
pada ajaran islam.
Ruang lingkup
islami yang pola hubungannya mencankup berbagai aspek,dimulai akhlak kepada
ALLAH.akhlak kepada manusia dan terlebih akhlak kepada lingkungan.
Akhlak terhadap
ALLAH dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan
oleh manusia sebagai makhluk(yang diciptakan) pada tuhan sebagai kholik(sang
pencipta).
Akhlak terrhadap sesama
manusia dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan
kepada sesama manusia.
Lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang disekitar manusia, baik
binatang,tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa.
Pada dasarnya
Akhlak yang diajarkan Al-Qur’an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi
manusia sebaga manusia khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara
manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung
arti pengayoman, pemelihara’an, serta bimbingan, agar setiap makhluk mencapai
tujuan penciptanya.
Dengan demikian, Akhlak
Islami itu jauh lebih sempurna di bandingkan dengan Akhlak lainnya. Jika Akhlak
lainnya hanya berbicara tentang hubungan dengan manusia, maka Akhlak Islami berbicara pula tentang
cara berhubungan derngan binatang,
tumbuh-tumbuhan, air, udara dan sebagainya.
Semoga Bermanfa’at
Daftar
Pustaka
Akhlak Tasawuf oleh Drs. H. Abuddin Nata, M
,A.
Akhlak
Tasawuf oleh Drs. A. Mustofa.
Akhlak
Tasawuf 1 mukjizat Nabi Karomah Wali dan Ma’rifah Sufi oleh Drs. Mahjuddin
M.Pd.I
Internet
Search
Tidak ada komentar:
Posting Komentar