Rabu, 08 Januari 2014

MAKALAH MAKNA DAN RUANG LINGKUP AKHLAK ISLAMI



MAKALAH
MAKNA DAN RUANG LINGKUP AKHLAK ISLAMI
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlaq Tasawuf
Yang dibimbing oleh Dosen Bapak Nuruddin




Oleh : Kelompok 7
Present·      Siti NurHolilah (083131023)
·      Isnaeni (083 131 009 )
·      Kris Winarso (083 131 038)                                         
·      Nurun Na’em (083 131 015)
·      Mochamad ardiansyah ( 083 131 003 )


KELAS H1
SYARI’AH (AL-AHWAL AS-SYAKHSIYAH)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
                                       PE NDAHULUAN

·        LATAR BELAKANG

Innama Bu”istu Lii Utammima Makarimal  Akhlak ‘’
Sesungguhnya Aku(nabi Muhammad) di utus ke dunia ialah untuk menyempurnakan akhlak.

Dari hadist inilah,kita dapat mengetahui bahwa akhlak adalah sesuatu yang istimewa,urgen dan mendasar bagi umat manusia khususnya umat islam.Sampai sampai ALLAH SWT mengutus mahluk mulia dan terpuji (Nabi Muhammad) untuk menyempurnakan akhlakdi muka bumi ini.Agar orang islam biasa dapat mencapai tujuan hidup yang sesungguhnya,yakni kebagiaan yang hakiki mengarah pada kebebasan.
  Perhatian terhadap urgensi akhlak islami, kini muncul kembali, yaitu di zaman modern ini dan dengan adanya globalisasi,dimana manusia di hadapkanpada masalah moral dan akhlak yang cukup serius yang kalau dibiarkan akan menghancurkan masa depan bangsa yang bersangkutan.Praktek hidup yang menyimpan dan menyalah gunakan kesempatan dengan mengambil bentuk perbuatan sadis dan merugikan orang kian tumbuh di wilayah yang tidak berakhlak,korupsi,kolusi,penodongan,perampokan,pembunuhan,pemerkosaan dan perampasan hak asasi manusia pada umumnya terlalu banyak yang dapat di lihat dan disaksikan.
            Demikian pula pola hidup materialism dan hedonisme yang kini kian digemari dan pada saat mereka tidak lagi mampu menghadapi persoalan hidupnya mereka mampu menghadapi persoalan hidupnya mereka cenderung mengambil jalan pintas seperti bunuh diri, semua masalah ini akarnya adalah karna jiwa manusia yang terpecah belah (split personality) mereka perlu di integrasi kembali melalui ajaran dari yang maha benar yang penjabarannya dalam akhlak islami.


·        RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan pokok pembuatan masalah yang di bicarakan “ MAKANA DAN RUANG LINGKUP ISLAMI “ maka rumusan masalah ini difokuskan pada :
a.       Apa yang dimaksud dengan Akhlak Islami itu?
b.      Apa saja yang termasuk ke dalam Ruang Lingkup Islami?


·         TUJUAN PENULISAN

Tujuan dan pembuatan Makalah ini adalah bagaimana kita dapat mengerti tentang Akl;ak Islami dan Ruang Lingkupnya. Jadi, Tujuan penulisan Makalah ini kurang lebih sebagai berikut:
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlak Tasawuf
2.      Dengan mempelajari dan memahami bahan makalah ini,tentang pembahasan makna agar dapat dimengerti,terlebih agar bisa mengamalkannya da dalam kehidupan sehari hari sehingga kita bisa menjadi manusia yang bisa berhubungan dengan akhlak yang islami.











PEMBAHASAN

Ø    Pengertian Akhlak Islami
Secara sederhana Akhlak Islami dapat diartikan sebagai Akhlak yang berdasarkan ajaran Islam atau Akhlak yang bersifat Islami.
Kata Islam yang berada dibelakang kata Akhlak dalam hal menempati posisi sebagai sifat.
           Dengan demikian Ahklak Islami adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah, disengaja, mendarah daging dan sebenarnya yang di dasarkan pada ajaran islam.

Ø    Ruang Lingkup Akhlak Islami

            Ruang lingkup Akhlak Islami sama dengan ruang lingkup ajaran Islam itu sendiri, khususnya yang berkaitan dengan pola hubungan. Akhlaik diniah (agama/islami) mencakup berbagai aspek, dimulai dari Akhlak terhadap ALLAH, hingga kepada sesama makhluk (manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda yang tak bernyawa). Berbagai bentuk dan ruang lingkup Akhlak Islami yang demikian itu dapat dipaparkan sebagai berikut:
  1. Akhlaq Terhadap Allah Swt
Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik.Sikap atau perbuatan itu memiliki ciri-ciri perbuatan akhlak sebagaimana stelah disebut diatas. Sekurang-kurangnya ada empat alasan mengapa manusia perlu beakhlak kepada Allah:

Pertama, karena Allah-lah yang mencipatakan manusia. Dia yang menciptakan manusia dari air yang ditumpahkan keluar dari tulang punggung dan tulang rusuk
Sebagai mana di firmankan oleh Allah dalam surat At-Thariq ayat 5-7,sebagai berikut :

Yang Artinya : 5) "Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?, (6). Dia tercipta dari air yang terpancar, (7). yang terpancar dari tulang sulbi dan tulang dada. (At-Tariq:5-7)

Kedua, karena Allah-lah yang telah memberikan perlengkapan panca indera, berupa pendengaran, penglihatan, akal pikiran dan hati sanubari, disamping anggota badan yang kokoh dan sempurna kepada manusia. Firman Allah dalam surat, An-Nahl ayat, 78.

Yang Artinya: "Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur. ( Q.S An-Nahal : 78)

Ketiga, karena Allah-lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara, binatang ternak dan lainnya. Firman Allah dalam surat Al-Jatsiyah ayat 12-13.
 
Yang Artinya (12) "Allah-lah yang menundukkan lautan untuk kamu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya, supaya kamu dapat mencari sebagian dari karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur. (13), "Dan Dia menundukkan untuk kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada dibumi semuanya, (sebagai rahmat) dari pada Nya.Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kamu yang berpikir. (Q.S Al-Jatsiyah :12-13 ).

Keempat, Allah-lah yang telah memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan, daratan dan lautan. Firman Allah dalam surat Al-Israa' ayat, 70’
Yang Artinya:  "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak cucu Adam, Kami angkut mereka dari daratan dan lautan, Kami beri mereka dari rizki yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Q.S Al-Israa : 70).
            Sementara itu menurut pendapat Quraish Shihab bahwa titik tolak akhlak kepada Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji demikian agung sifat itu, jangankan manusia, malaikat pun tidak akan mampu menjangkaunya.

            Menurut Kahar Masyhur dalam bukunya yang berjudul "Membina Moral dan Akhlak" bahwa akhlak terhadap Allah, itu antara lain :
            a.  Cinta dan ikhlas kepada Allah SWT.
            b.  Berbaik sangka kepada Allah SWT.
            c.  Rela terhadap kadar dan qada (takdir baik dan buruk) dari Allah SWT.
            d.  Bersyukur atas nikmat Allah SWT.
            e.  Bertawakal/ berserah diri kepada Allah SWT.
            f.  Senantiasa mengingat Allah SWT.
            g.  Memikirkan keindahan ciptaan Allah SWT.
            h.  Melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah SWT.

            Dari uraian-uraian diatas dapat dipahami bahwa akhlak terhadap Allah SWT, manusia seharusnya selalu mengabdikan diri hanya kepada-Nya semata dengan penuh keikhlasan dan bersyukur kepada-Nya, sehingga ibadah yang dilakukanditujukan untuk memperoleh keridhaan-Nya.
            Dalam melaksanakan kewajiban yang diperintahkan oleh  Allah, terutama melaksanakan ibadah-ibadah pokok, seperti shalat, zakat, puasa, haji, haruslah menjaga kebersihan badan dan pakaian, lahir dan batin dengan penuh keikhlasan. Tentu yang tersebut bersumber kepada al-Qur'an yang harus dipelajari dan dipelihara kemurnianya dan pelestarianya oleh umat Islam.


2.       Akhlaq Terhadap Manusia

            Banyak sekali rincian yang dikemukakan Al-Qur'an berkaitan dengan perlakuan sesama manusia. Petunjuk dalam hal ini bukan hanya dalam bentuk larangan melakukan hal-hal negative seperti membunuh, menyakiti badan, atau mengambil harta tanpa alasan yang benar, tetapi juga sampai kepada menyakiti hati dengan cara menceritakan aib sesorang dibelakangnya, tidak perduli aib itu benar atau salah.
Dalam hal ini Allah berfiman dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 263 yakni:

Yang Artinya: "Perkataan yang baik dan pemberian ma'af, lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan penerimanya), Allah Maha Kaya Lagi Maha Penyantun.(Al-Baqarah :263) 

Di sisi lain Al-Qur'an menekankan bahwa setiap orang hendaknya didudukan secara wajar. Tidak masuk kerumah orang lain tanpa izin, jika bertemu saling mengucapkan salam, dan ucapan yang dikeluarkan adalah ucapan yang baik, firman allah surat An-Nur ayat 24 :


Yang Artinya: "Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjaka.( An-Nur ayat 24 )


3.        Akhlak Terhadap Lingkungan
        Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang disekitar manusia, baik binatang,tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa.
 Pada dasarnya Akhlak yang diajarkan Al-Qur’an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebaga manusia khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemelihara’an, serta bimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptanya.
           Dalam pandangan islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang, atau memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan pencipta’annya.
             Ini berarti manusia dituntut untuk mampu menghormati proses yang sedang berjalan, dan terhadap semua proses yang sedang terjadi. Yang demikian mengantarkan manusia bertanggung jawab, sehingga ia tidak melakukan perusakan, bahkan dengan kata lain, setiap perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri manusia sendiri.
    Binatang,tumbuh-tumbuhan dan benda-benda tak bernyawa semuanya diciptakan oleh ALLAH SWT, dan menjadi milik-NYA, Keyakinan ini mengantarkan seorang muslim untuk menyadari bahwa semuanya adalah “umat”  Tuhan yang harus diperlakukan secara wajar dan baik.
            Jangankan dalam masa damai, dalam saat pepernagan pun terdapat petunjuknAl-Qur’an yang melarang melakukan penganiayaaan. Jangankan terhadap manusia dan binatang, bahkan mencabut atau menebang pepohonan pun terlarang, kecuali kalau terpaksa, tetapi itupun harus seizin ALLAH (harus sejalan dengan tujuan-tujuan penciptaan dan demi kemaslahatan/kepentingan/kebutuhan terbesar)
ALLAH Berfirman yang artinya:
“Apa saja yang kamu tebang dari pohon (kurma) atau kamu biarkan tumbuh, berdiri diatas pokoknya, maka itu semua adalah atas izin Allah dan agar ia membalas orang-orang fasik. (QS.Al-Hasyr, 59:5)
             Alam dengan segala isinya telah ditundukkan Tuhan kepada manusia, sehingga dengan mudah manusia dapat memanfaatkannya. Jika demikian, manusia tidak mencari kemenangan, tetapi keselarasan dengan alam. Keduanya tunduk kepada Allah, sehingga mereka harus dapat bersahabat.
             Selain itu Akhlak Islam juga memperhatikan kelestarian dan keselamatan binatang. Nabi Muhammad SAW .Bersabda:
Yang artinya “Bertaqwalah kepada ALLAH dalam perlakuanmu terhadap binatang, kendarai lah dan beri makanlah dengan baik”.
Uraian tersebut diatas memperlihatkan bahwa akhlak islami sangat kompprenshif, menyeluruh dan mencakup berbagai makhluk yang di ciptakan Tuhan. Hal yang demikian dilakukan karena secara fungsional seluruh makhluk tersebut satunsama lain saling membutuhkan. Punah dan rusaknya salah-satu bagian dari makhluk Tuhan itu berdampak negatif bagi makhluk lainnya.








PENUTUP
Secara sederhana akhlak islami dapat diartikan sebagai akhlak yang berdasarkan ajaran islam atau akhlak yang bersifat islami.Dengan demikian akhlak islami adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah,disengaja,mendarah daging dan sebenarnya yang didasarkan pada ajaran islam.
Ruang lingkup islami yang pola hubungannya mencankup berbagai aspek,dimulai akhlak kepada ALLAH.akhlak kepada manusia dan terlebih akhlak kepada lingkungan.
Akhlak terhadap ALLAH dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk(yang diciptakan) pada tuhan sebagai kholik(sang pencipta).
Akhlak terrhadap sesama manusia dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan kepada sesama manusia.
Lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang disekitar manusia, baik binatang,tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa.
Pada dasarnya Akhlak yang diajarkan Al-Qur’an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebaga manusia khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemelihara’an, serta bimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptanya.
Dengan demikian, Akhlak Islami itu jauh lebih sempurna di bandingkan dengan Akhlak lainnya. Jika Akhlak lainnya hanya berbicara tentang hubungan dengan manusia,  maka Akhlak Islami berbicara pula tentang cara berhubungan derngan  binatang, tumbuh-tumbuhan, air, udara dan sebagainya.
Semoga Bermanfa’at
Daftar Pustaka
 Akhlak Tasawuf oleh Drs. H. Abuddin Nata, M ,A.
Akhlak Tasawuf oleh Drs. A. Mustofa.
Akhlak Tasawuf 1 mukjizat Nabi Karomah Wali dan Ma’rifah Sufi oleh Drs. Mahjuddin M.Pd.I
Internet Search






Tidak ada komentar:

Posting Komentar