Senin, 27 Oktober 2014

SHOLAT JAMA' DAN QASHAR

الحمد ل الله رب العالمين. الصلاة والسلام على اشرف الانبيئ والمرسلين سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين. قال الله تعال في القران كريم ان الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر. الية
Alhamdulillahirrabil alamin, puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. karena berkat rahmat-Nya kita masih di beri nikmat sehat sehingga saya dan teman kelompok yang lain masih sempat membuat video ini.
Seperti yang kita tau bahwa sanya sholat adalah sebuah kewajiban yang tidak boleh di tinggalkan dalam keadaan apapun, karena sholat di sini merupakan salah satu rukun islam yang ke dua.
Allah swt ber firman dalam surah An-nuur ayat  56
Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat. (QS. An-Nuur : 56)
juga firman allah pada surat Al 'Ankabuut ayat29 yang telah saya sampaikan di mukaddimah tadi
Seseungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar. (QS. Al 'Ankabuut : 29)
Serta di perjelas juga oleh baginda rasul dalam haditsnya yang berbunyi :
الصلاة عماد الدين
Sholat adalah tiang agama
Dari dalili-dalil tersebut sangat jelas bahwa sholat itu bukan hanya sekedar kewajiban bagi kita melainkan juga sebagai kebutuhan kita. Namun ada kalanya kita mempunyai ke sulitan dalam melaksanakan sholat akibat dari aktifitas kita yaitu contohnya ketika kita sedang dalam perjalanan.
 Dalam hal tersebut Allah memeberikan Rukhshah Atau kemudahan pada kita yang berupa di bolehkannya Sholat jama’ dan Sholat Qoshar yang tentunya harus memenuhi syarat tertentu terlebih dahulu.
SHOLAT QASHAR
Untuk lebih jelasnya marilah kita bahas satu per satu. Pertama kita akan membahas Sholat Qashar. Qoshar secara bahasa artinya pendek atau memendekkan. Sedangkan menurut istilah Qoshar adalah memendekkan sholat yang empat rakaat menjadi dua rakaat sebagai rukshah dari Allah terhadap musafir atau orang sedang melakukan perjalanan dengan niat yang baik. Sholat Qashar bisa di sebut SHOLATIS SHAFAR artinya sholat khusus musafir.
Allah S.W.T. berfirman dalam surah An-nisa’ ayat 101 :
Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qasharsembahyang(mu).(QS. An-nisa’  : 101)
          Tidak semua musafir boleh menqoshar shalatnya. Musafir yang boleh menqashar sholatnya apabila musafir tersebut telah mencukupi syarat-syartnya yaitu[1] :
1.     Jarak perjalanann sekurang-kurangnya dua hari perjalanan kaki atau dua marhalah ( yaitu sama dengan 16 farsah = 138 km). Ada banyak pendapat tengtang 2 marhalah tersebut. Menururut Abd. Rahman Al-jazairi dalam bukunya Kitabul  Fiqih ‘Alal Madzahibil Arba’ah, dinyatakan 16 farsah =81 Km. Ada yang berpendapat bahwa 2 marhalah = 91 Km. Serta ada juga yang mengatakan 2 marhala = 89 Km. Keringanan sholat qashar bukan hanya di berikan kepada musafir dengan berjalan kaki. Akan tetapi, juga boleh untuk musafir yang menggunakan kendaraan darat seperti mobil, bus, kereta api, dan sepeda motor. Juga kendaraan laut seprti perahu atau kapal laut, dan juga boleh untuk kendaraan udara seperti kapal terbang.
2.    Bepergian bukan untuk yang dilaknat atau dilarang untuk Allah. Misalnya bepergian untuk maksiat, mencuri, membunuh dan lain sebagainya. Jika perjalanan bertujuan untuk hal-hal yang di larang oleh Allah, maka tidak diperbolehkan mengqoshar sholatnya. Bepergian yang boleh menqashar sholatnya ialah contohnya pergi untuk menuntut ilmu atau pergi untuk silaturrahim dan lain sebagainya yang tidak di larang oleh agama.
3.    Sholat yang boleh di Qoshar hanya yang empat rakaat saja bukan Qadha’ yaitu: Sholat Duhur, Sholat Ashar, dan Sholat Isya’. Adapun Sholat Maghrib dan Sholat subuh tidak boleh di Qashar. Sholat subuh dan maghrib harus tetap dilaksanakan sesuair6 rakaat aslinya walau bagaimanapun keadaannya.
4.    Niat mengqashar pada waktu takbiratul ihram.
Adapun lafadz niatnya adalah.
Contoh niat Sholat Dhuhur yang di Qoshar
5.    Tidak makmum kepada orang yang bukan musafir
6.    Masih dalam perjalanan. Jika bukan musafir atau orang yang telah bermukim maka tidak boleh mengqashar sholatnya.
7.    Waktu yang boleh sholat qoshar ialah sejak keluar dari rumah sampai dia kembali ke rumahnya.
8.    Berniat tinggal tidak lebih dari tiga hari tiga malam. Jika lebih dari tiga hari tiga malam maka dia tidak namakan musafir. Akan tetapi, orang tersebut dikatakan orang bermukim.

Cara melaksanakan Sholat Qashar sama  halnya dengan melaksanakan sholat fardu. Hanya saja berdeda dalam niat dan bilangan rakaatnya. Agar lebih bisa di pahami, amatilah  video musafir yang sedang Melaksanakan sholat duhur yang di Qashar ini secara seksama.
Video Praktek Sholat Dhuhur yang di Qashar
Video tadi dalah contoh praktek sholat Duhur yang di  Qashar. Untuk sholat Qashar Ashar dan isya’ sama saja dengan video yang telah kita tonton tadi. Perbedaannya hanya terletak pada niatnya saja.
Waktu melakukan sholat qashar ialah semenjak kita pergi dari rumah dan sampai kita kembali lagi
          Hikmah atau manfaat Sholat Qashar yaitu:
1.     Meringankan dan memudahkan sholat
2.    Tanda kasih sayang Allah kepada umatnya.
3.    Supaya Sholat fardu di kerjakan dalam keadaaan apapun.
4.    Menggalakkkan umat islam untuk bermusafir dengan niat yang sesuai dengan ajaran agama.

SHOLAT JAMA’
          Jama’ secara bahasa berarti banyak / kumpul / himpun / gabung. Sedangakan menurut istilah yang dimaksud Sholat Jama’ ialah menghimpun atau mengumpulkan dua sholat fardu untuk dilakukan pada satu waktu, baik itu dikerjakan pada waktu sholat yang awal ataupun dikerjakan pada waktu sholat yang akhir. Seperti mengerjakan Sholat Dhuhur dan Asahar pada waktu duhur  atau pada waktu Sholat Asahar, maka sholat yang sepperti ini dinamakan Sholat Jama’.
          Sabda Rasulullah S.A.W.  yang artinya :
Dari Anas Bin Malik R.A. beliau berkata Bahwa Nabi S.A.W., apabila baginda hendak berangkat sebelum tergelincir matahari maka beliau menangguhkan Sholat Dhuhur hingga masuk waktu Sholat Ashar. Kemudian beliau turun dan menjamakkan ke dua-duanya. Akan tetapi, sekiranga telah tergelincir matahari sebelum baginda berangkat, maka bginada melaksanakan Sholat Duhur baru kemudian berangakt.
          Sholat yang boleh di jamak ialah Sholat Dhuhur dengan Ashar dan Sholat Isya’ dengan Sholat Maghrib. Sedangkan Isya’ tidak boleh di jamak dengan Sholat subuh. Dan Sholat Subuh tidak boleh di jama’ dengan Sholat Dhuhur. Serta Sholat Ashar tidak boleh di jama’ dengan Sholat Maghrib.
          Orang yang boleh melaksanakan Sholat jama’ Adalah musafir sebagaimana yang dijelasakan sebelumnya. Beberapa ulama’ mengatakan bahwa selain musafir juga bisa melaksanakan Sholat Jama’. Contohnya adalah seorang dokter yang menangani operasi waktu adzan maghrib sampai masuk waktu isyak, ternyata operasinya belum selasai. Maka dokter tersebut diperbolehkan melaksanakan Sholat Maghrib diwaktu Sholat Isya’ setelah selesai mengoperasai pasiennya dengan jama’ tanpa dia terlebih dahulu berhenti mengoperasi pasiennya untuk melaksanakn sholat maghrib karena waktu maghrib hampir habis. Jika Sholat Qashar dikatakan sholat khusus musafir, maka Sholat jama’ bisa disebut Sholat karena keperluan. Tentunya keperluan-keperluan yang tidak bertentangan dengan Agama Islam.
          Ada du macam Sholat jama’ yaitu :[2]
1.     Jika Sholat Dhuhur dengan Sholat Ashar di kerjakan pada waktu Dhuhur atau Sholat maghrib dengan Sholat Isya’ di kerjakan pada Waktu Sholat Maghrib, maka Jama’ semacam ini disebut “Jama’ taqdim”.
2.    Jika Sholat Dhuhur dengan Sholat ashar di kerjakan pada waktu Sholat Ashar atau Sholat Maghrib dengan Sholat Isya’ dikerjakan pada waktu Sholat Isya’, maka Jama’ macam ini disebut Sholat  “Jama’ Ta’khir”.
Cara mengerjakan Sholat Jama’ Taqdim
1.     Dikerjakan dengan tertib, yakni dengan sholat yang pertama misalnya Dhuhur dahulu, kemudian Ashar dan maghrib dahulu kemudian Isya’.
2.    Niat Jama’ dilakukan pada Sholat pertama
a.    Niat Sholat Jama’ Taqdim Dhuhur brsama Ashar
Ushallii fardhad dhuhri jam’a taqdimin ma’al Ashri arba’a raka’atin adha’an lilahi ta’ala”.
b.    Niat Sholat jama’ taqdim Ashar bersama dhuhur
Ushallii Fardhad Ashri jam’a taqdimin ma’al dhuhri arba’a rak’atin adha’an lillahi ta’ala”.
c.    Niat Sholat jama’ taqdim maghrib bersama isya’
Ushallii fardhad Maghribi jam’a taqdimin ma’al isya’i salasa rak’atin adha’an lillahi ta’ala”.
d.    Niat Sholat jama’ taqdim isya’ bersama Maghrib
“ Ushallii fardhad isya’i jam’a taqdimin maal maghribi arba’a rak’atin adhaan lillahi ta’ala”.
3.    Berurutan antara keduanya; yaitu tidak boleh disela dengan sholat sunnah atau lain-lain.
          Untuk lebih jelasnya, perhatikan video berikut ini yakni sholat jama’ taqdim maghrib bersama isya’.
Video sholat yang telah kita saksikan tadi adalah sholat jama’ dan sekaligus sholat qashar.
Untuk sholat jama’ taqdim dhuhur dan asshar sama saja dengan yang video tadi yang berubah hanya niat dan bilangan rakaatnya.


Setelah kita memahami tetang sholat jama’ taqdim selanjutnya kita akan memepelajari tenga jenis sholat jama’ yang kedua yaitu sholat jama’ ta’hir. Seperti yang telah di jeaskan di awal tadi bahwa yang dimaksud dengan sholat jama’ ta;hir yaitu mengumpulkan dua sholat fardu dan di kerjakan pada waktu sholat yang terakhir.
Syarat Jama’ ta’hir yaitu :
1.     Niat jamak ta’khir dilakukan pada sholat yang pertama
2.    Masih dalam perjalanan tempat datangnya waktu yang kedua
Adapun cara melaksanakannya sama saja dengan sholat jama’ taqdim yang berbeda hanya dalam niatnya.
Lafal niatnya yaitu :
e.    Niat Sholat Jama’ Ta’khir Dhuhur brsama Ashar
Ushallii fardhad dhuhri jam’a ta’khirin ma’al Ashri arba’a raka’atin adha’an lilahi ta’ala”.
f.    Niat Sholat jama’ Ta’khir Ashar bersama dhuhur
Ushallii Fardhad Ashri jam’a ta’khirin ma’al dhuhri arba’a rak’atin adha’an lillahi ta’ala”.
g.    Niat Sholat jama’ Ta’khir maghrib bersama isya’
Ushallii fardhad Maghribi jam’a ta’khirin ma’al isya’i salasa rak’atin adha’an lillahi ta’ala”.
h.    Niat Sholat jama’ Ta’khir isya’ bersama Maghrib
“ Ushallii fardhad isya’i jam’a ta’khirin maal maghribi arba’a rak’atin adhaan lillahi ta’ala”.
Langsung saja perhatikan video berikut ini supaya kita lebih paham.
Video jama’ takhir dan qashar sholat duhur dan asahar
Perlu di ketahui yang boleh melaksanakn sholat jamak sekaligus sholat qashar ialah seorang musafir yang telah mencukupi syarat dari sholat jama’ dan qasahar yang telah saya sampaikan di awal tadi.
Sedangkan yang boleh melaksanakan sholat jama’ yaitu :
1.  Safar
Diriwayatkan dari Anas bin Malik y, ia berkata;

”Nabi a senantiasa menjama antara Shalat Maghrib dan Isyaketika safar.” (HR. Bukhari Juz 1 : 1057).
2.  Kebutuhan yang mendesak
Diperbolehkan bagi seorang yang mukim untuk menjamashalat karena adanya suatu kebutuhan yang datang tiba-tiba danmendesak, dengan syarat tidak dijadikan sebagai kebiasaan.Diriwayatkan dari Ibnu Abbas p, ia berkata;

”Rasulullah a menjama (antara) Zhuhur dan Ashar di Madinah,(padahal beliau) tidak berada dalam (keadaan) takut dan tidak pula (sedang) safar.” Abu Zubair bertanya kepada Said, “Untuk apa beliau melakukan hal itu?” Said menjawab, Aku telah menanyakankepada Ibnu „Abbas p sebagaimanapertanyaanmu kepadaku. Maka Ibnu Abbas p menjawab, ”Agar tidak memberatkan seorangpun dari umatnya.” (HR. Muslim Juz 1 : 705, lafazh ini miliknya dan  Abu Dawud : 1210)
Berkata Syaikh Muhammd Nashiruddin Al-Albani t; ”Jika seseorang berada di daerah tempat tinggalnya, dengan kata latidak sedang bepergian, maka ia harus memelihara shalat tepat padawaktunya dengan berjamaah. Akan tetapi jika orang tersebumendapatkan halangan untuk melaksanakan shalat tepat pawaktunya dengan berjamaah, maka ia boleh melaksanakan shaldengan jama baik dengan Jama Taqdim atau JamaTakhir.
3.     Hujan yang memberatkan untuk mendatangi masjid
Jika terjadi hujan yang sangat deras yang memberatkan seoranguntuk mendatangi masjid, maka diperbolehkan  baginya untuk menjama shalat. Diriwayatkan dari Musa bin Uqbah;

”Sesungguhnya Umar bin Abdul Aziz pernah menjama antara Maghrib dengan Isya di akhir waktu, ketika terjadi hujan. Sedangkan Said bin Musayyab, Urwah bin Az-Zubair, Abu Bakar bin Abdurrahman, dan para ulama zaman itu (ikut) shalat (bermakmum) dibelakangnya. Namun mereka tidak mengingkari perbuatan tersebut.” (HR. Baihaqi Juz 3 : 5347) Berkata Syaikh „Abdul „Aziz bin „Abdullah bin Baz t;”Boleh menjama antara Maghrib dan Isya, antara Zhuhur dan Ashar karena hujan yang memberatkan untuk keluar ke masjid. Demikinpula dengan lumpur dan banjir yang mengalir di pasar-pasar, karenapada hal tersebut ada kesulitan. (Ini menurut) pendapat terkuat daridua pendapat ulama.
Demikian yang dapat kami sampaikan berkenaan dengan Sholat jama’ dan qashar, mohon maaf atas segala kesalahan.






[1] Drs. Moh. Rifa’i, Risalah Tuntunan Sholat Lengkap, PT. Karya Toha Putra, Semarang, 2012, hal. 67.

[2] Drs. Moh. Rifa’i, Risalah Tuntunan Sholat Lengkap, PT. Karya Toha Putra, Semarang, 2012, hal. 68.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar