Sabtu, 15 Juli 2017

Puisi Aku mengikhlaskanmu Cahaya Kecilku

Cahaya Kecilku
Oleh Edi Purwanto
Cahaya kecilku nan indah dipandang mata
Kesejukan cahyamu menetramkan jiwa
Namun apalah daya
Cahaymu mulai tak menyilaukan penglihatanku

Engkau semakin enggan menampakkannya padaku
Aku tak akan memaksamu kembali hadir dihadapan inderaku
Tapi yang aku khawatirkan
Apakah kehadiranku dulu dapat menambah terang cahaya kecilmu
Atau malah meredupkan cahayamu

Kali ini aku sudah ikhlas
Semua kuserahkan padamu dan takdirNya
Cukup aku menunggu apa yang telah tertulis di Lauhul Mahfud 
menjelma menjadi fakta dan realita

Terima kasih telah hadir dan menerangi relung gelapku
Maafkan aku jika kegelapanku menyelimuti cahaya kecilmu
Mulai hari ini, saat ini, dan detik ini kubiarkan engkau memilih apa yang kau kehendaki
Aku akan membiarkanmu tetap bersinar walau bukan untukku

Dan aku akan berusaha menjadi cahaya penentram jiwa untuk ku dan sekitarku

Bukan karena aku tidak bersedia untuk memperjuangkannmu
Bukan juga aku terlalu tawakkal tanpa ikhtiyar terlebih dahulu
Namun aku ingin menjadi air yang memberikan kehidupan untuk yang berada didekatnya
Dan aku tak rela jika aku harus bersinar dengan memadamkan cahaya yang lain

Cukup aku, dan  Sang Pemilik sejati yang mengerti
tentang luka yang tak berbekas  darah
yaitu luka di segumpal darah penentu jiwa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar